WhatsApp Image 2025-02-24 at 18.40.28_48311975 1

UKM Astanawidya Fasilitasi Persiapan TOEFL bagi Mahasiswa melalui Training 5.0

FasilkomNews – Minggu (27/04/2025), TOEFL Training 5.0 kembali diselenggarakan sebagai wadah bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tes TOEFL. Skor TOEFL bersifat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan formal, termasuk sebagai syarat kelulusan di Universitas Jember. Biasanya, seseorang akan mulai belajar ketika ada komunitas atau teman yang mendukung, sehingga kegiatan ini diadakan sebagai ruang belajar bersama dalam waktu yang cukup singkat.

Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mencakup tiga materi utama: Listening, Structure, dan Reading, serta diakhiri dengan TOEFL Prediction Test.

Pembukaan kegiatan diawali dengan sambutan Ketua Panitia, Muhammad Faiq Ammar, dilanjutkan oleh sambutan dari Ketua UKM Astanawidya, Fatimatuz Zahra. Setelah itu, Ibu Tri Agustina selaku Pembina UKM Astanawidya turut memberikan sambutan, dan rangkaian pembukaan ditutup oleh Dekan Fasilkom, Prof. Drs. Antonius Cahya Prihandoko, M.App.Sc, Ph.D.

Persiapan kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan, termasuk masa pendaftaran. Panitia melakukan kesepakatan kerja sama dengan lembaga penyedia TOEFL Prediction Test, terkait peraturan dan keuangan. Selain itu, dilakukan proses administrasi di tingkat fakultas serta persiapan internal untuk mendukung kelancaran acara.

Pemateri yang diundang dalam TOEFL Training 5.0 adalah Pak Khoirul Anwar dan Pak Taufik Hidayat sebagai perwakilan dari lembaga Eddy’s English. Dalam pelaksanaannya, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan, tetapi juga fasilitas tes berbasis SEB (Safe Exam Browser) guna menjaga integritas ujian. Selain itu, Eddy’s English juga memberikan reward untuk tiga peserta dengan skor prediction test tertinggi, sebagai bentuk apresiasi terhadap usaha peserta.

TOEFL mungkin tidak terlalu penting jika tujuannya hanya ingin mahir berbahasa Inggris. Namun, hal tersebut menjadi berbeda ketika seseorang dihadapkan pada sistem yang mewajibkan kepemilikan skor TOEFL. Karena tuntutan sistem tersebut, kemampuan TOEFL menjadi penting.

Terlepas dari TOEFL, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang menganggap berlatih bahasa Inggris bukanlah hal yang aneh. Harapan ini mungkin terdengar klasik, namun kenyataannya masih banyak yang merasa canggung saat mendengar gaya bicara yang campur-campur seperti “logat Jaksel” di Jember.

Category:Berita